Tersebutlah seorang istri yang shalehah di zaman Rasulullah SAW. Dia sangat taat kepada suami dan sangat pula cinta kepadanya. Pada suatu malam sang suami meminta kepada istrinya untuk membuatkan minuman hangat untuk menghangatkan diri. Namun karena air belum masak maka sang suami harus menunggu hingga air yang dimasak benar-benar matang.
Karena kondisi badang yang sudah mengantuk akhirnya sang suami tertidur di atas kursi makan sambil bersender di atas meja.
Tak lama kemudian sang istri membawa minuman yang telah diseduh dari dapur. Namun dia mendapatkan sang suami sudah tertidur pulas. Karena ketaatannya kepada suami akhirnya sang istri terus berdiri di samping sang suami sambil memegang minuman yang telah disediakannya untuk suami tercinta hingga fajar hampir menjelang.
Sebelum fajar sang suami terbangun dari pulasnya. Dia terkejut melihat sang istri berdiri di sampingnya sambil memegang gelas minuman yang sudah dingin. Sang suami bertanya, “Sejak kapan kau berdiri disini istriku?”
“Sejak tadi malam.” Jawab sang istri dengan nada pelan. “Aku takut menggangu bila aku membangunkannku istirahatmu akan terganggu, dan aku juga takut jika engkau bangun kau tidak mendapatkan minuman yang kamu pinta. Karena itulah aku berdiri disini, kalau-kalau saja kau bangun di tengah malam, namun kau baru bangun sekarang.
Sang suami sangat terharu mendengar penuturan yang lembut dari istrinya. Di dalam hati dia sangat bersyukur kepada Allah telah dikaruniai istri yang sangat taat kepada suami lagi baik budinya. “Istriku, pintalah apa saja dariku, aku akan mengabulkannya. ini adalah hadiah dariku atas kebaikan hatimu kepadaku.”
“Baiklah suamiku, karena engkau telah berjanji akan mengabulkan apa saja yang aku pinta, maka aku akan meminta satu permintaan saja kepadamu.”
“Apa itu istriku, sebutkanlah!” pinta sang suami tidak sabaran.
“Ceraikan aku sekarang juga!” Pinta sang istri tegas.
Bagai disambar petir di siang bolong, sang suami tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Hatinya sangat kecewa.
0 komentar:
Posting Komentar